Tujuan PMII
1.
Membentuk pribadi muslim islam yang bertakwa kepada allah SWT.
2.
Berbudi luhur
3.
Berilmu
4.
Cakap
5.
Bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan komitmen memperjuangkan
cita-cita kemerdekaan.
PMII
By: Wasilatur
Rohim
Seiring dengan tantangan zaman yang
kian diwarnai dengan penuh persaingan, membuat PMII semakin sadar akan
pentingnya kualitas diri dalam berbagi bidang. PMII yang merupakan salah satu
organisasi yang berdiri di tengah tengah mahasiswa yang notabene beranggotakan
mahasiswa dari berbagai jurusan. Berdasarkan background mahasiswa yang berasal
dari berbagai jurusan tersebut, PMII selalu berupaya memunculkan
pemikiran-pemikiran yang dinamis yang
tertuang dalam bentuk program kerja yang secara sadar dirancang
Berbagai cara dilakukan oleh kader
PMII untuk melakukan dinamisasi pemikiran yang nantinya mampu membawa kader
untuk mencapai kualitas kader seperti yang tertuang dalam tujuan PMII, baik
dari warung kopi maupun di kos-kosan. Akan tetapi wacana yang sampai detik ini
masih terdengar adalah bahwa masih banyak sahabat-sahabat yang belum mampu
mematerialkan pemahaman mereka akan manhajul al-fikr PMII yakni pemikiran ahlus
sunnah wal jama’ah kedalam bentuk gerakan yang mencerminkan pemikiran ahlus
sunnah wal jama’ah itu sendiri.
Sebenarnya kalau kita mau jujur,
PMII merupan Organisasi yang betul-betul terorganisir. Artinya memang segala
hal didalamnya telah diatur sedemikian rupa untuk mengatur jalannya roda
organisasi yang kemudian kita kenal dengan nilai dasar pergerakan (NDP), yang
isinya mencakup tentang tauhid, kerangka refleksi, kerangka aksi, kerangka
ideologi dan prodak hukum yang semua itu perlu kita pahami, hayati dan
materialkan dalam bentuk gerakan. Artinya semua poin-poin itu tidak sebatas
berada dalam ranah konsepsional yang samasekali tidak mecerminkan sebagai kader
gerakan.
Jalanya roda orgnisasi memang tidak
akan selamanya berjalan mulus. Akan tetapi seiring dengan itu, seharusnya kita
mencoba untuk merefleksikan kembali gerakan-gerakan yang telah kita lakukan
sebelumnya sebagai bentuk pematerialan salah satu poin dari Nilai Dasar
Pergerakan (NDP). Pertanyaan yang seharusnya selalu ada dalam benak kita
sebagai kader gerakan yang bergerak berdasarkan NDP sebagai landasan atau
pijakan adalah ”Apakah gerakan kita sudah mencerminkan bahwa kita adalah kader
PMII telah bergerak berdasarkan NDP tersebut?
Yang selalu mengevaluasi gerakan kita, yang dalam bahasa NDP adalah
merefleksikan kembali gerakan kita, yang moderat dalam berfikir, sehingga
keputusan atau bahkan tindakan yang kita ambil tidak mencederai sesama sebagai
sikap preventif yang nantinya mencerminkan apa yang kita kenal dengan” hablum minannas”.
Hal yang sifatnya sangat significant dalam menjaga keutuhan
organisasi (Baca Multi Level Strategi) yang nantinya betul-betul menjaga dari
adanya persepsi negatif terhadap organisasi (PMII) itu sendiri dari anggotanya
(internal) maupun dari masyarakat secara umum, mahasiswa kanjuruhan secara
khusus (eksternal) yaitu yang kita kenal dengan lingkungan organisasi.
Lingkungan organisasi yang dimaksud adalah bagaimana sahabat-sahabat
berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari (hablum
minannas), baik dengan sesama kader maupun anggota PMII maupun dengan orang
luar. Lingkungan yang penuh dengan pluralitas, baik dari segi agama, budaya
ataupun pola pikir kader perlu disikapi dengan prinsip-prinsip aswaja, di
antaranya; tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan
ta’adul (adil), sehingga kemudian segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik,
dan segala ketidak sepahaman semaksimal mungkin dipahami sebagai sebuah rahmat
yang diberikan oleh allah SWT, bukan justru perbedaan itu muncul sebagai pemicu
keretakan baik antar indifidu maupun kelompok. Sesuai dengan sabda nabi bahwa
perbedaan pendapat dikalangan masyarakat muslim adalah rahmat dan memaksakan
pendapat dibenci Allah SWT (Baca Biografi K.H Hasyim Asy’ari).
Dalam proses kaderisasi sebenarnya
disamping dilakukan beberapa pendekatan ideologi dan pendekatan program kerja
yang kemudian ditawarkan kepada seluruh mahasiswa yang diharapkan nantinya
mampu mengajak mereka untuk berproses bersama dengan bingkai organisasi PMII
itu sendiri. PMII juga bisa diibaratkan
sebuah prodak yang semaksimal mungkin di upayakan memiliki daya tarik sendiri
sehingga mampu membius mahasiswa agar supaya berpersepsi bahwa PMII merupakan
organisasi yang layak dijadikan tempat berproses untuk mengembangkan kualitas
diri mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar