APA itu identitas PMII, seperti
empat huruf kata ‘PMII’, yaitu Suatu wadah atau perkumpulan organisasi
kemahasiswaan dengan label ‘Pergerakan’ yang Islam dan Indonesia yang mempunyai
tujuan:
Terbentuknya Pribadi Muslim Indonesia Yang;
(1) Bertaqwa kepada Allah swt
(2) Berbudi luhur
(3) Berilmu
(4) Cakap, dan
(5) Bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya. (Bab IV AD PMII)
(1) Bertaqwa kepada Allah swt
(2) Berbudi luhur
(3) Berilmu
(4) Cakap, dan
(5) Bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya. (Bab IV AD PMII)
Menuju capaian ideal sebagai mahluk
Tuhan, sebagai ummat yang sempurna, yang kamil, yaitu mahluk Ulul Albab.
Kata ‘Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia’ jika diudar lebih lanjut adalah:
1. Pergerakan bisa didefinisikan sebagai ‘lalu-lintas gerak’, gerak dalam pengertian fisika adalah perpindahan suatu titik dari ordinat A ke ordinat B. Jadi ‘Pergerakan’ melampaui ‘gerak’ itu sendiri, karena pergerakan berarti dinamis, gerak yang terus-menerus. Ilustrasinya demikian, Misalnya seorang Alexandro Nesta menendang bola, mengarahkannya kepada Zambrotta, itu berarti suatu gerakan bola dari Nesta ke Zambrotta (hanya itu). Bandingkan, Nesta menendang bola ke Zambrotta, lalu mengoperkan bola itu kepada Vieri, dengan trik cantik Vieri menendang bola persis di pojok atas kanan gawang dan itu yang namanya pergerakan bola. Kesimpulannya, pergerakan meniscayakan dinamisasi, tidak boleh stagnan (berhenti beraktivitas) dan beku, beku dalam pengertian kaku, tidak kreatif-inovatif. Prasyarat kreatif-inovatif adalah kepekaan dan kekritisan, dan kekritisan butuh kecerdasan.
1. Pergerakan bisa didefinisikan sebagai ‘lalu-lintas gerak’, gerak dalam pengertian fisika adalah perpindahan suatu titik dari ordinat A ke ordinat B. Jadi ‘Pergerakan’ melampaui ‘gerak’ itu sendiri, karena pergerakan berarti dinamis, gerak yang terus-menerus. Ilustrasinya demikian, Misalnya seorang Alexandro Nesta menendang bola, mengarahkannya kepada Zambrotta, itu berarti suatu gerakan bola dari Nesta ke Zambrotta (hanya itu). Bandingkan, Nesta menendang bola ke Zambrotta, lalu mengoperkan bola itu kepada Vieri, dengan trik cantik Vieri menendang bola persis di pojok atas kanan gawang dan itu yang namanya pergerakan bola. Kesimpulannya, pergerakan meniscayakan dinamisasi, tidak boleh stagnan (berhenti beraktivitas) dan beku, beku dalam pengertian kaku, tidak kreatif-inovatif. Prasyarat kreatif-inovatif adalah kepekaan dan kekritisan, dan kekritisan butuh kecerdasan.
Kenapa ‘Pergerakan’ bukan
‘Perhimpunan’?, kalau berhimpun terus kapan bergeraknya. Artinya bahwa,
‘pergerakan’ bukan hanya menerangkan suatu perkumpulan/organisasi tetapi juga
menerangkan sifat dan karakter organisasi itu sendiri.
2. Mahasiswa adalah sebutan
orang-orang yang sedang melakukan studi di perguruan tinggi, dengan predikat
sebutan yang melekat, mahasiswa sebagai ‘wakil’ rakyat, aktor perubahan,
komunitas penekan terhadap kebijaakan penguasa, dll.
3. Islam, Agama Islam yang dijadikan
basis landasam sekaligus identitas bahwa PMII adalah organisasi mahasiswa yang
berlandaskan agama. Karenanya jelas bahwa rujukan PMII adalah kitab suci agama
Islam ditambah dengan rujukan selanjutnya, sunnah nabi dan para sahabat, yang
itu terangkum dalam pemahaman jumhur, yaitu ahlussunnah waljama’ah. Jadi Islam
ala PMII adalah Islam yang mendasarkan diri pada aswaja –dengan varian
didalamnya– sebagai landasan teologis (keyakinan keberagamaan).
4. Indonesia. Kenapa founding
fathers PMII memasukkan kata ‘Indonesia’ pada organisasi ini, tidak lain untuk
menunjukkan sekaligus mengidealkan PMII sebagai organisasi kebangsaan,
organisasi mahasiswa yang berpandangan nasionalis, punya tanggung-jawab
kebangsaan, kerakyataan dan kemanusiaan. Juga tidak tepat jika PMII hanya
dipahami sebagai organisasi keagamaan semata. Jadi keislaman dan keindonesiaan
sebagai landasan PMII adalah seimbang.
(kalo’ mencari organisasi mahasiswa
yang nasionalis dan agamis maka pilihan itu jatuh pada PMII) Jadi PMII adalah
pergerakan mahasiswa yang Islam dan yang Indonesia, yang mendasarkan pada
agama Islam dan sejarah, cita-cita kemerdekan dan laju perjalanan bangsa ini
kedepan.
Islam-Indonesia (dua kata
digabung) juga bisa dimaknai Islam yang bertransformasi ke ranah
Nusantara/Indonesia, Islam Indonesia adalah Islam lokal–bukan Islam Arab secara
persis, tapi nilai universalitas Islam atau prinsip nilai Islam yang
‘bersinkretisme’ dengan budaya nusantara menjadi Islam Indonesia. Ini adalah
karakter Islam PMII yang sejalan dengan ajaran aswaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar